Breaking News
recent

KHASIAT SECANGKIR TEH

Teh Indonesia
Teh Indonesia
KHASIAT SECANGKIR TEH
Pt. Em. Kuasa Bukit

Selain air putih, teh adalah minumana yang paling banyak diminum diseluruh dunia. Teh bahasa latinnya adalah Camellia Sinensis. Hanya sedikit orang tahu bahwa sinensis artinya “berasal dari Cina”. Memang tanaman teh adalah tanaman asli Cina.
Ada dua varietas besar dari tanaman teh yang dikenal secara umum, yaitu Camellia Sinensis var. Sinensis dan Camellia Sinensis var. assamica ( var = varietas ). Varietas assamica berasal dari Assam, India.
Dua varietas beda Negara itu punya kelebihan masing – masing, antara lain “Assamica mengandung polifenol lebih tinggi ketimbang Sinensis” kata Dr Atik Dharmadi, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Teh Indonesia ( Nar Resti Agtadwimawanti, Intisari Juni 2012 ).
Tanaman teh umumnya berdaun hijau tua dan bergerigi halus, bercabang banyak dan berbunga putih. Namun demikian tetap ada perbedaan bawaan masing – masing verietas. Sinensis berdaun kecil dan tumbuh dengan baik didaerah pegunungan berhawa dingin  seperti Cina dan Jepang. Sedang varietas assamica berdaun lebar dan tumbuh paling baik didaerah beriklim tropis dan lembab seperti di Assam, India.
Teh dari Assam cocok ditanam di Indonesia. Mayoritas teh kita ialah varietas assamica. Sebenarnya teh di Indonesia sekitar 75 % berada di Jawa Barat. Sisanya ada di Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi.
Pohon teh produksi  setiap 2 – 3 tahun dipangkas agar dapat dijangkau oleh petani untuk memetik pucuknya. Bila dibiarkan tumbuh liar, pohon teh bisa tumbuh tinggi, jenis assamica bisa tumbuh 10 m lebih, sedang sinensis bisa mencapai 5 – 7 m.

Kandungan Teh
            Teh ternyata banyak hasiatnya karena teh mengandung berbagai senyawa kimia yang amat berguna untuk kesehatan tubuh seperti – asam amino, alkaloid, zat – zat aromatic, vitamin, katechin, polifenol, flavonoid dsb. Kandungan kafein juga ada pada teh, walaupun jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan kandungan kafein pada kopi.
            Vitamin C dan Vitamin B12 terdapat pada daun teh dan berfungsi sebagai antioxidant. Serat daun teh larut dalam air dan banyak mengandung katechin, ternyata dapat melancarkan pencernaan. Buang air besarpun menjadi lancar. Zat – zat lemak dan kolesterol dalam makanan ikut keluar bersama tinja tidak sempat diserap lewat usus. Itulah sebabnya minum teh secara teratur dapat menurunkan kolesterol dalam darah dan mencegah kegemukan. Sebaiknya teh tanpa gula ( Faisal Baraas, Antioksidan Menunda Menjadi Tua, Pusat Jantung Nasional, 2003 ).

Meningkatkan Kepadatan Tulang
            Teh merupakan sumber fluor ( F ) membantu meningkatkan kepadatan tulang sehingga menghambat osteoporosis. Flavonoid dalam teh juga dapat mencegah pengeroposan tulang karena flavonoid membantu memperbaiki kepadatan tulang.

Mencegah Penyakit Jantung Koroner dan Stroke
            Dari hasil penelitian terbukti teh dapat mengurangi resiko terhadap penyakit jantung coroner dan stroke. Polifenol yang ada dalam daun teh dapat mencegah penggumpalan darah sehingga mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah. Polifenol bersifat antioksidan yang melindungi kerusakan DNA, protein, lipoprotein sehingga mencegah dan memperlambat proses pengerasan dan penyempitan pembuluh darah ( Sjahmien Moehyi, Ahli gizi, 30 Makanan Super, Papas Sinar Sinanti, 2012 )

Mencegah Penyakit Kanker
            Senyawa polifenol dalam teh dapat mencegah terjadinya kanker terutama yang disebabkan oleh zat karsinogen dan kanker akibat radiasi. Polifenol dalam teh juga akan meningkatkan aktivitas enzim – enzim yang berperan dalam proses detoksifikasi dan berfungsi menonaktifkan karsinogen dan mengeluarkannya dari tubuh.
            Flavonoid yang dikandung teh merupakan antioksidan yang kuat. Itulah sebabnya mengapa minum teh ( tanpa gula ) sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan, baik bagi orang sehat maupun bagi pasien yang mengidap penyakit jantung coroner ( Faisal Baraas ).

Jenis – Jenis Teh
            Dalam perdagangan, dunia mengenal 3 macam jenis teh terpopuler yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh oolong. Ketiga jenis teh itu sebenarnya berasal dari “satu pohon” yaitu Camellia Sinensis. Yang membedakan ialah cara pengolahannya. Karena itu zat – zat yang berhasiat dalam ke tiga teh itu relatif sama, hanya kadarnya yang sedikit berbeda.
            Teh hitam diolah dengan fermentasi penuh. Warna seduhannya merah pekat hingga ada orang menyebutnya teh merah.
            Teh oolong, diolah dengan setengah fermentasi dan warna seduhannya merah agak kuning.
            Sedang teh hijau diolah tanpa fermentasi dan warna seduhannya kuning hijau dan rasa lebih sepet ( T. Tjahjo Widyasmoro, Intisari Juni 2003 )
            Teh hijau lebih banyak dikonsumsi di Asia, terutama Asia bagian Timur. Jepang dan Cina asal teh hijau telah berabad – abad menjadi minuman mereka dan umumnya mereka konsumsi tanpa gula.
            Dinegara Barat teh hitam lebih disukai. Lebih 80%  teh hitam dikonsumsi disana. Bahkan di Negara Barak Obama pangsa pasar teh ini mencapai lebih 90%.
            Teh hitam terbaik dunia dihasilkan india, Srilangka, Cina dan sedikit Indonesia.
            Meskipun tidak sepopuler teh hijau dan teh hitam, teh oolong juga mempunyai penggemar fanatic. Bagi penggemarnya mengatakan teh ini mewakili rasa “manis asli”, kandungan senyawanya pun lebih banyak kata mereka.
            Teh oolong diproduksi di Cina, India dan di Taiwan ( Formosa ). Konon, Formosa Oolong Tea, adalah oolong terbaik berdasarkan budidaya dan pemrosesannya.
            Di Negara Indonesia, Tanah Air kita, teh hitam lebih populer serta lebih banyak dikonsumsi masyarakat. Hanya sayang kita memperlakukan minuman teh seperti minum air putih biasa. Masyarakat belum “menghargai” minuman teh sebagaimana di Barat apalagi seperti di Cina dan Jepang. Kalau kita bertamu, tuan rumah lebih sering “gengsi” menyuguhkan segelas susu coklat, milo, air sirup, ketimbang secangkir teh.
            Lain di Eropa atau di Amerika, tamu yang dihormati disuguhi secangkir teh. Disana ada istilah “Morning Tea” atau “Afternoon Tea”. Bahkan di Cina atau Jepang, ada ritual minum teh atau upacara minum teh.

Masa Depan Teh Indonesia
            Produksi teh kita sekitar 70 – 80 % diekspor, kwalitasnya tentu sangat baik. Sayangnya menurut Dr Atik, luas area perkebunan teh Indonesia selama delapan tahun terakhir terus berkurang dari 160 ribu hektar hingga tinggal 130 ribu hektar, berkurang 3% setiap tahun. Rupanya orang Indonesia lebih suka “minum kelapa sawit”, ah salah menanam kelapa sawit. Padahal faktanya Indonesia termasuk dalam tujuh Negara penghasil teh terbesar didunia.
            Kalau pemerintah Indonesia tidak berusaha menambah lahan untuk perkebunan teh, dikawatirkan negeri ini akan berubah dari pengekspor teh menjadi negeri pengimpor teh. Bayangkan, sebentar lagi penduduk Indonesia akan mencapai 250 juta jiwa. Seandainya tiap orang rata – rata mengonsumsi teh secangkir saja tiap hari, maka Indonesia harus menyediakan air teh sejumlah 62, 5 juta liter setiap hari.
            Padahal penduduk Indonesia ada kecenderungan makin lama makin suka minum teh karena rasanya yang enak serta hasiatnya yang baik untuk kesehatan. Ayo, mari kita ramai – ramai bergembira minum teh dan menerima “efek sampingnya” kesehatan tubuh. Tapi jangan terlalu manis, mbelas – mbelas saja.

Jakarta akhir Desember 2013

Keywords:
#SecangkirTeh #PtEmKuasaBukit #MeningkatkanKepadatanTulang #MencegahPenyakitJantungKoronerDanStroke #MencegahPenyakitKanker #MasaDepanTehIndonesia
Unknown

Unknown

No comments:

Post a Comment

Bagi para blogwalking maupun visitor yang ingin berkomentar harap dengan sopan santun dan tidak melakukan promosi dalam bentuk apapun baik Iklan, URL live link ataupun tidak. Maka komentarnya akan ditampilkan. Terima kasih untuk kita semua. Salam Blogwalking

Powered by Blogger.